Monday, March 4, 2013

Tidak Jodoh dengan Beasiswa

Sebuah cerita dari pengalaman pribadi akhir-akhir ini mengenai beasiswa yang berakhir tragis. Layaknya cewek yang menerima kata-kata putus karena alasan orang tua bagiku. Kabar yang awalnya menyenangkan kemudian berubah dalam wujud ekor Sembilan.. ehh?? Saking sadisnya, saya selaku penulis merasa tidak mampu menulis postingan ini dan memutuskan mengetiknya. Saking sadisnya, Barcelona sampe kalah 3 kali dalam 3 games terakhir.. walaupun gak ada hubungannya sih.. tp itu saking sadisnya boss.. saking sadisnya.. sekali lagi saking sadisnya.. #bonus saking sadisnya. -__-

Ceritanya bermula pas gue yaitu saya sedang menikmati liburan semester di kampung halaman. Di malam yang dingin dan sunyi senyap, saat itu saya sedang sendiri di rumah dan Cuma ditemani nenek ..baiklah itu bukan sendiri.. tapi yah, malam itu memang sunyi. Saya dan nenek waktu itu sedang nonton acara horror: Opera Van Java [bagi saya penulis, gagapnya Aziz Gagap horror banget pemirsah]. Lalu tiba-tiba ada yang nelpon dan katanya nama saya masuk daftar penerima beasiswa. Wow! Lumayan kan tuh kan yah? Lumayan boss. Besoknya saya kasi tau nyokap ..caileeehh nyokap?.. dan saya diizinkan ke Makassar lebih awal walaupun orang-orang kampong masih rindu dengan cassanova mereka. Besoknya lagi, saya berangkat ke Makassar, sendirian, layaknya jomblo.. T__T

Di Makassar, masalah dimulai. Apa masalahnya? Mari kita bahas! Oke, saya buka sesi Tanya jawab. Sampai sekarang ada yang mau berkelahi? #ehh? Hahah.. baiklah, di Makassar, saya datang ke acara wawancara. Sebagai seorang yang hampir idiot, dimana setiap penghitungan pasti dan akan selalu hasilnya TIGA BELAS, lolosnya saya dalam acara wawancara adalah sama seperti mukjizat. Air mata pun jatuh berlinang dari hidung. -__-. Berikutnya, saya dan beberapa calon penerima lainnya harus melengkapi berkas. Diantaranya:

1.       Fotocopy KTM dan bukti pembayaran SPP
2.       Sertifikat lulus tes BTQ (baca tulis Quran)
3.       Surat tanda berkelakuan baik
4.       Surat rekomendasi dari PD3
5.       Dll

Semua lengkap kecuali nomor 2. Saya ternyata tidak lulus tes. Pengumumannya sudah lama dan saya tidak pernah tau. Oohh holy sh*t!!! parahnya lagi, saya terancam harus ikut pembinaan yang pastinya akan memakan biaya. Oohh what the f*ck!!! Yang tadi harusnya dapat uang, malah terancam kehilangan uang.. ibaratnya ada yang mau jadi pacar kita disaat kita sudah punya, eh malah diputuskan dua-duanya. Mungkin ini teguran dari yang maha kuasa, karena jujur saya jarang banget ngaji, makanya waktu dulu di tes bacanya tersendat-sendat dan akhirnya berakhir di pelaminan #ehh?.. untung teman saya bilang ke saya kalau yang gagal tes bisa mengulang bulan depan dan tidak harus ikut pembinaan. Untunglah! Tak apalah saya gagal dapat beasiswa, yang penting tidak kehilangan uang dan waktu, toh masih ada tahun depan.

Pelajarannya adalah jangan pernah meremehkan pekerjaan apapun yang kamu lakukan! Jangan seperti saya, saya meremehkan tes pada waktu itu karena saya pikir itu hanya tes biasa, lihatlah apa yang terjadi sekarang! Saya “seperti manusia lemah yang berharap kau terima cintanya” ß ini lirik lagu Rijja Abbas. Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu, yang sekarang harus diutamakan, dan yang terbaik di depan akan datang. Sampai jumpa lagi kawan, ingat selalu belajar, dan yang terpenting jangan lupa bayar kamu punya utang. Ciao!

0 komentar:

Post a Comment