Monday, March 11, 2013

Tips-Tips Menjadi Anak Kos yang Baik


Merantau ke kota orang untuk alasan mencari pekerjaan ataupun untuk menuntut ilmu pastilah tidak akan pernah dan tidak akan mungkin mudah. Anak laki-laki yang merantau meninggalkan orang tuanya biasanya adalah tanda bahwa anak tersebut sudah dewasa dan sudah disunat (iya kali yah?). Orang-orang yang merantau pastilah akan tinggal di tempat yang baru dari sebelumnya. Bagi orang-orang yang memiliki sanak saudara di perantauan, tentu saja mereka akan menumpang bersama mereka. Tapi bagaimana dengan yang tidak? Mereka biasanya akan tinggal di kolong jembatan, atau mungkin di kuburan-kuburan China, atau mungkin yang paling parah, mereka akan tinggal di sebuah kamar yang biasa kita sebut sebagai kamar kos-an.

Anak-anak kos biasanya identik dengan ibu kos yang galak, air ledeng yang kadang macet, kiriman bulanan yang terlambat, sampai pada sarapan pagi yang dijamak dengan makan siang,, hahah. Walaupun tidak semua tempat kos-an memiliki masalah yang sama, tapi kebanyakan memiliki masalah seperti tadi. Saat saya berkata tidak semua tempat kos-an memiliki masalah yang sama, itu karena saya tinggal di tempat kos-an yang tidak sama. Ini bisa saya sebut sebagai tempat kos-an anti mainstream, semuanya berbeda dari masalah-masalah yang telah disebutkan sebelumnya. walaupun sebenarnya tidak terlalu berbeda, tapi saya bisa katakan ini berbeda karena memang ada bedanya, walaupun bedanya Cuma sedikit tapi namanya beda ya tetap beda kan? Yang jelasnya ini beda, pokoknya ini beda, yang penting beda, hidup Bedaa!!, hahah.

Pertama, ibu kos disini baik hati dan tidak sombong, rajin menabung dan rajin cuci kaki sebelum tidur (yang ini ngaco). Sumpah disambar petir sama-sama klo bohong! Ibu kosnya baik, ini serius! Hhahah. Kedua, air ledeng tidak pernah macet. Terus airnya juga bersih sampai-sampai bisa diminum lansung dari keran (tapi resiko sakit perut ditanggung sendiri). Ketiga, kiriman bulanan dari kampong lancar kayak buang air besar setelah minum oralit. Walaupun lancar tidaknya kiriman bulanan tidak ada hubungannya dengan kos-an mana yang kita tinggali, ini juga merupakan sesuatu yang beda, jadi tidak apalah jika ditulis,, hahah. Dan yang terakhir adalah sarapan pagi saya selaku anak kos disini tidak pernah saya jamak dengan makan siang. kenapa? Karena saya makan Cuma sekali sehari,, Hahah :p, yah tidaklah sob! Sekali lagi, walaupun ini juga tidak ada hubungannya dengan tempat kos mana yang menjadi tempat kita tinggal, ini juga merupakan sesuatu yang beda kan? Ini beda loh! Sumpah ini beda! Hahah :p

Tapi sob, separah-parahnya tempat kos yang kita tempati, pasti ada banyak manfaat didalamnya. Sama kayak muka kita, sejelek-jeleknya muka kita, pasti ada paling tidak satu orang yang menganggap kita cakep badai pasti berlalu, kalau bukan ibu, mungkin ayah kita. :p tempat kos walaupun jelek tetap saja tempat tinggal kita, tempat yang menjadi saksi karir kehidupan kita, tempat dimana kita belajar, tempat dimana kita mencoba menjadi sesuatu, dan tempat kita menghabiskan sabun mandi,, hahah :p. Jadi, jangan menghakimi kamar kosmu seenaknya! Jadilah kalian sahabat baik bagai kepompong! Kalau perlu, jadikan dia kekasih hatimu! Ajak dia dinner, lalu tembak dia ditengah orang banyak! Contohnya gini, “ohhh Kos-y, kita sudah melalui banyak hal bersama-sama mulai dari kita bertemu sampai sekarang ini. Ssenjak saat itu, aku sudah beberapa kali tidur didalammu, mandi didalammu, buang air didalammu, sampai minum susu dari hidung didalammu. Aku rasa inilah saatnya aku menyampaikan perasaanku padamu. Ohhhh Kos-y, maukah kau jadi pacarku?”. Lalu dia akan menjawab “dengan senang hati, hai manusia bau dan penuh bulu kaki”. Maka kalian akan jadi kekasih sehidup semati, kamu hidup, dia mati.

Sebagai anak kos anti mainstream yang sudah banyak malang meintang di dunia per-kos-an, ada beberapa tips menjadi anak kos yang baik yang akan saya berikan pada kalian. Diantaranya:

Perhatikan kebersihan
Sebagai anak kos atau sebagai anak apapun, kebersihan pastilah selalu penting. Selalu bersihkan kamar kos-mu setiap hari! Ini akan menghasilkan efek sejuk pada ruangan dan membuat kamu akan lebih betah untuk buang angin di dalamnya. Walaupun bakteri dan kuman juga makhluk yang layak diberi tempat tinggal, tidak apalah kita mengusir mereka, selama kita bisa beri mereka tempat tinggal yang lebih baik, kamar kos sebelah mungkin?

Hemat Air dan Listrik
“hemat pangkal kaya”. Kalau ingat pepatah diatas, mungkin kita sudah tau kenapa kita harus berhemat. Air tidak selalu ada sob! Bagaimana jika seandainya air di bumi habis sementara masih banyak busa sampo di kepala kita? Mungkin saat itu kita baru akan menyesali arti penting dari air. Begitu juga listrik, kita tidak pernah tau betapa susahnya menjadi kincir angin yang menghasilkan listrik untuk manusia. Jadi, berhematlah sob!

Jangan salah gunakan kamar Kos
Artinya jangan gunakan kamar milikmu sebagai tempat maksiat! Jangan sekali-kali membawa bencong taman lawang masuk ke kamarmu! Itu bahaya. Jangan gunakan tempat kosmu sebagai tempat memadu kasih dengan kekasihmu! Jangan sob! Saya selaku penulis tidak pernah bahkan hanya untuk sekedar membawa pacar masuk ke kamar. Bukan karena sok alim, tapi memang saya tidak punya pacar,, hahah -__-

Jangan Pacari Ibu Kos
Ini yang terpenting, jangan sekali-kali memacari ibu kos! Kalau ibu kos punya anak, ya gak apalah dipacari, itu juga kalau dia mau. Tapi untuk memacari ibu kos, jangan! Masih banyak anak-anak kos cewek yang membutuhkan pacar di dunia ini. Masih banyak janda-janda muda yang membutuhkan pertolongan. Jadi kenapa harus memacari yang sudah bersuami? Hahah.. ini Cuma bercanda sob! Siapa tau ada ibu kos yang baca, suueerr ini Cuma bercanda..

Itu tadi tips-tipsnya. Semoga bermanfaat dan semoga panjang umur. Untuk anak kos diseluruh Indonesia, dan untuk anak apapun di dunia ini, pesan saya; berhentilah menjadi mainstream! Jadilah anti-mainstream! Sekian. J

Monday, March 4, 2013

Tidak Jodoh dengan Beasiswa

Sebuah cerita dari pengalaman pribadi akhir-akhir ini mengenai beasiswa yang berakhir tragis. Layaknya cewek yang menerima kata-kata putus karena alasan orang tua bagiku. Kabar yang awalnya menyenangkan kemudian berubah dalam wujud ekor Sembilan.. ehh?? Saking sadisnya, saya selaku penulis merasa tidak mampu menulis postingan ini dan memutuskan mengetiknya. Saking sadisnya, Barcelona sampe kalah 3 kali dalam 3 games terakhir.. walaupun gak ada hubungannya sih.. tp itu saking sadisnya boss.. saking sadisnya.. sekali lagi saking sadisnya.. #bonus saking sadisnya. -__-

Ceritanya bermula pas gue yaitu saya sedang menikmati liburan semester di kampung halaman. Di malam yang dingin dan sunyi senyap, saat itu saya sedang sendiri di rumah dan Cuma ditemani nenek ..baiklah itu bukan sendiri.. tapi yah, malam itu memang sunyi. Saya dan nenek waktu itu sedang nonton acara horror: Opera Van Java [bagi saya penulis, gagapnya Aziz Gagap horror banget pemirsah]. Lalu tiba-tiba ada yang nelpon dan katanya nama saya masuk daftar penerima beasiswa. Wow! Lumayan kan tuh kan yah? Lumayan boss. Besoknya saya kasi tau nyokap ..caileeehh nyokap?.. dan saya diizinkan ke Makassar lebih awal walaupun orang-orang kampong masih rindu dengan cassanova mereka. Besoknya lagi, saya berangkat ke Makassar, sendirian, layaknya jomblo.. T__T

Di Makassar, masalah dimulai. Apa masalahnya? Mari kita bahas! Oke, saya buka sesi Tanya jawab. Sampai sekarang ada yang mau berkelahi? #ehh? Hahah.. baiklah, di Makassar, saya datang ke acara wawancara. Sebagai seorang yang hampir idiot, dimana setiap penghitungan pasti dan akan selalu hasilnya TIGA BELAS, lolosnya saya dalam acara wawancara adalah sama seperti mukjizat. Air mata pun jatuh berlinang dari hidung. -__-. Berikutnya, saya dan beberapa calon penerima lainnya harus melengkapi berkas. Diantaranya:

1.       Fotocopy KTM dan bukti pembayaran SPP
2.       Sertifikat lulus tes BTQ (baca tulis Quran)
3.       Surat tanda berkelakuan baik
4.       Surat rekomendasi dari PD3
5.       Dll

Semua lengkap kecuali nomor 2. Saya ternyata tidak lulus tes. Pengumumannya sudah lama dan saya tidak pernah tau. Oohh holy sh*t!!! parahnya lagi, saya terancam harus ikut pembinaan yang pastinya akan memakan biaya. Oohh what the f*ck!!! Yang tadi harusnya dapat uang, malah terancam kehilangan uang.. ibaratnya ada yang mau jadi pacar kita disaat kita sudah punya, eh malah diputuskan dua-duanya. Mungkin ini teguran dari yang maha kuasa, karena jujur saya jarang banget ngaji, makanya waktu dulu di tes bacanya tersendat-sendat dan akhirnya berakhir di pelaminan #ehh?.. untung teman saya bilang ke saya kalau yang gagal tes bisa mengulang bulan depan dan tidak harus ikut pembinaan. Untunglah! Tak apalah saya gagal dapat beasiswa, yang penting tidak kehilangan uang dan waktu, toh masih ada tahun depan.

Pelajarannya adalah jangan pernah meremehkan pekerjaan apapun yang kamu lakukan! Jangan seperti saya, saya meremehkan tes pada waktu itu karena saya pikir itu hanya tes biasa, lihatlah apa yang terjadi sekarang! Saya “seperti manusia lemah yang berharap kau terima cintanya” ß ini lirik lagu Rijja Abbas. Sudahlah, yang lalu biarlah berlalu, yang sekarang harus diutamakan, dan yang terbaik di depan akan datang. Sampai jumpa lagi kawan, ingat selalu belajar, dan yang terpenting jangan lupa bayar kamu punya utang. Ciao!