Tuesday, August 29, 2017

Mayweather Menang Lawan McGregor, Mengejutkan atau Wajar?

Foto Mayweather dan McGregor setelah pertandingan.
(Gambar diambil dari mmafighting.com)
Baru-baru ini dunia menjadi ramai memperbincangkan pertarungan maha dahsyat antara petinju Floyd Mayweather Jr melawan petarung UFC Conor McGregor. Bagaimana tidak? Pertarungan ini bukan hanya pertarungan antara dua orang petarung professional yang mencoba untuk saling mengalahkan, melainkan pertarungan gengsi antara dua cabang bela diri yang paling diminati masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Floyd Mayweather adalah juara tinju dunia yang dalam rekornya mencatatkan kemenangan sempurna; 49 main dengan 49 kemenangan, sementara disisi lain, Conor McGregor adalah petarung Mixed Martial Art (MMA) yang pernah mencatatkan rekor sebagai pemegang dua sabuk juara dunia UFC. Bisa dikatakan, pertarungan antara kedua orang ini adalah pertarungan antara Boxing vs Mixed Martial Art.

Pertarungan ini sendiri diadakan di T-Mobile Arena, Nevada, America pada tanggal 26 Agustus 2017 yang lalu. Pertarungan bertajuk Super-Fight yang mempertemukan dua pemegang juara pada olahraga bela diri yang berbeda ini tentunya sangat dinanti-nantikan oleh semua orang, termasuk saya sendiri. Pada akhirnya, Conor McGregor, sang juara dunia tarung bebas UFC harus mengakui keunggulan lawannya setelah pada ronde ke-10 Mayweather berhasil menang secara TKO. Ini pastinya sangat mengecewakan bagi orang-orang yang sedari awal mendukung McGregor, termasuk saya sendiri. Tapi belakangan saya sadar bahwa ini bukanlah kejutan besar. Kenapa demikian? Tidak lain karena pertarungan itu sendiri adalah pertarungan tinju. 

McGregor mungkin saja sangat percaya diri akan menang. Tidak ada salahnya. Dia memang sangat kuat. Buktinya saat berhadapan dengan juara dunia Featherweight UFC Jose Also, dia bisa meng-KO juara dunia tersebut hanya dalam hitungan detik walaupun Jose Also sendiri adalah petarung yang tak terkalahkan dalam 10 tahun. Sama halnya saat menantang juara dunia Lightweight UFC Eddie Alvarez, McGregor terlihat sangat mendominasi dan bahkan membuat Eddie Alvarez bernasib sama dengan Aldo serta berhasil mengawinkan dua sabuk dari dua devisi UFC yaitu Featherweight dan Lightweight. Dia memang sangat kuat. Tapi sekali lagi, mereka bertarung tinju dan tinju sangat jauh berbeda dengan MMA. Sebagai petarung MMA, Conor McGregor terbiasa menggunakan berbagai macam serangan untuk mengalahkan lawannya. Dari memukul, menendang, menyikut, mengunci, bahkan membanting, semua diperbolehkan. Sedangkan di tinju, hanya boleh memukul. Tentu ini sangat merugikan bagi McGregor yang strategi bertarungnya bergantung dari variasi serangan-serangan yang berbeda-beda tadi.

Dalam beberapa bulan terakhir sebelum pertarungan akbar tersebut, McGregor memang telah banyak melakukan latihan-latihan tinju bersama timnya. Di akun media sosialnya, dia bahkan pernah mengunggah sebuah video dimana dia memukul jatuh lawan latih-tandingnya waktu itu, Paulie Malignaggi, yang merupakan mantan juara tinju versi WBA Welterweight. Tapi ujung-ujungnya toh dia tetap kalah. Kenapa? mungkin karena Floyd Mayweather bukanlah petinju sembarangan. Dia belum pernah terkalahkan dalam karir professionalnya. Bahkan melawan petinju sekelas Juan Manuel Marquest, Shane Mosley dan Manny Pacquiao, dia tetap tak terhentikan. Jika dipikirkan lagi, bagaimana mungkin Conor McGregor yang sebelumnya bukan petinju professional bisa mengalahkan orang yang telah menghabiskan hidupnya di dunia tinju, yang bahkan tak bisa dikalahkan oleh legenda seperti Oscar Dela Hoya? Mungkin ada peluang, tapi pastilah sangat kecil. Tentunya, Mayweather juga tau bahwa image dunia tinju sedang dipertaruhkan. Kalau dia kalah, orang-orang bisa saja menganggap tinju tidak ada apa-apanya. Orang-orang pasti berpikiran seperti itu jika orang yang tidak pernah terkalahkan selama karirnya kemudian tumbang ditangan orang yang bahkan bukan petinju. Maka dari itu, dia pasti bersungguh-sungguh untuk menang. Terbukti, dia bisa menang dengan TKO atas juara dunia UFC tersebut meski dalam beberapa tahun terakhir dia tidak pernah meng-TKO lawannya. Mengejutkan, tapi juga sangat wajar.

Akan tetapi, dunia patut mengapresiasi apa yang dilakukan Conor McGregor. Mengganggu singa yang sedang tertidur bukanlah perkara yang mudah. Hanya orang-orang hebat dan berambisi besar yang berani melakukannya, dan Conor McGregor adalah salah satunya. Bahkan saat kalah, dia telah mencetak sejarah. Dan juga, dia bisa tertidur pulas sekarang. Walau kalah, McGregor berhak mendapatkan hadiah sebesar $ 100m atau sekitar 1,3 T jika dirupiahkan dari hasil pertandingan bersejarah tersebut. Sekarang, sedikit atau banyak, dia pasti sudah sadar betapa diatas orang hebat seperti dirinya, masih banyak orang-orang yang jauh lebih hebat, setidaknya di bidang mereka masing-masing. Saat ini di dunia tinju, Mayweather-lah rajanya. McGregor pasti juga akan menang telak melawan Mayweather jika mereka bertarung di Octagon, kandang McGregor. Entahlah, bisa saja tidak. Semoga Mayweather mau mecobanya kapan-kapan. Hehehe :-)